Sunday, 20 July 2025

Solusi Hakiki Palestina bukan Gencatan Senjata

Oleh Muryani, S.Pd.I



Umat Islam seluruh dunia menyambut gembira atas tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Palestina. Di berbagai negara, arak-arakan massa keluar ke jalan untuk ikut serta merasakan kegembiraan warga Palestina. Sebagai seorang muslim, memang sudah selayaknya kita ikut bahagia. 


Namun, kita tidak boleh terbuai dalam euforia. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa gencatan senjata itu bersifat sementara sebagaimana makna dari gencatan senjata sendiri, yakni kesepakatan antara pihak-pihak yang berperang untuk menghentian perang untuk sementara. Sehingga jangan sampai ada anggapan bahwa dengan adanya gencatan senjata berarti perang berakhir sepenuhnya.


Zionis Israel Berkhianat


Kita harus ingat bahwa watak asli zionis Israel adalah suka berkhianat. Fakta membuktikan, bahwa seminggu setelah terjadi kesepakatan gencatan senjata, di Tepi Barat Palestina, ratusan warga Jenin terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah pesan peringatan dari drone. Operasi militer dilakukan dengan dukungan sejumlah kendaraan militer yang bqnyak, helikopter, dan drone. Sejumlah rumah di kamp pengungsian pun mereka hancurkan (cnbcindonesia.com, 24/01/25).


Pada 24 Januari 2025, Amerika sebagai pemasok utama senjata Israel, melalui Presiden Donald Trump telah mencabut larangan pemasokan 1 ton bom untuk Israel. Bahkan, disebutkan 1800 bom jenis MK-84 akan dimuat dan dikirim dalam beberapa hari ke depan (tirto.id, 25/01/25).


Bersambung