Mengeja memar.Desir memori menghujani buluh-buluh rasa
kelu itu mengendap, diruang pengap
Sendiri aku. Menolak ingatan yang berkejaran
Sembab wajah adalah reka ingatan yang dianyam
Melakoni angan
lalu memar ini adalah buah angan
: rasa yang tertinggal setelah angin
lalu aku selalu berkata serupa angin
: menjatuhkan lalu menghilang
@_@ suatu malam renungan bersama ubik
No comments:
Post a Comment