Puisi-Puisi Munawar Syamsudin - Boyolali
Berita Kehilangan
Telah jauh meninggalkan rumah
Segugus ruh serta seberkas bekas cahaya roh
Telah padam sudah api dalam sekam bara dendam
Menyala tanpa perawatan kehabiSuratan api dan peram
Tinggallah
kosong awing-uwung sesosok badan
Tinggallah suwung
hampa sosok raga tanpa jiwa
Tidak di
bumi atau ke langit dalam sawan
Hilang sinar
roh aku tercaplok dalam gelap gulita
Telah hilang
rasa antara surge, nirwana dan neraka
2012
Sehelai Daun Ayat
Roh daun
gugur sebelum kematian
Dibatalkan gerbang
surge hak milik penamaan
Gelisah rentan
tong-tong gudang minuman
Anggur dan
markisa bukanlah makruh sebelum
Senja memerah
tenggelam kuburan malam
Sambil berziarah
hukum halal dan haram
2013
Hamengku Buwono IX
Bagiku engkau
adalah Wujud Kidam Baka
Bersih hidup
membasuh jelaga
Sampai genap
pohon silsilah
Dari tanah
kembali kepada
Allah
2013
Museum Kematian
Sejak aku
mewarisi sepasang gudang tabungan abadi
Serta merta
istanaku menjadi masjid tanpa kubah
Sekan surge tapi
sangat terasa sebagai museum mati
Permaisuri gelisah
di salon kecantikan yang mewah
Dari mahameru
beku kubayar sekeping matahari
Kami setubuhi
gunung es yang berproses mencair
Kemudian kami
mengalir menjadi sepasang kali
Di dasar
sungai kami berpuisi seperti molekul air
Terus berjalan
dari hulu sampai lahir di ambang hilir
Tapi lautan
pun bukanlah samudera paling akhir
Hingga bercinta
pun melingkarkan uap yang moksa
Kami terus
berjalan tanpa henti sampai alam baka
Hanya orang-orang
daluwarsa yang berhutang bahagia
2012
Dialog Ziarah
Tetapi musti
hidup harus tetap berjalan
Katamu ketika
menguak jendela surga
Sejatinya perpisahan
bukan perceraian
Sebab hidup
dan awan tetap musti berjalan
Karena mimpi
dan angan perlu disemaikan
Katamu kemudian
membuka gerbang surga
Tetapi perpisahan
ini sesemu perceraian
Bahwa kematian
pasangan pasti kehidupan
Kataku serahasia
hilang sebuah nama
Hanya tulisan
aksara sepasang batu nisan
Hanya kembang
kemboja
Menusukkan wangi
suci kenangan
Ketika upacara
ziarah sampai menembus malam
2012
Bulan, Siapa-Kah
Sepotong bulan
Tegang dikepung
awan
Sepotong rembulan
Merah berdarah
darah
Retak dan
pecah-pecah
Sepotong bulan
terbengong
Ditelikung cendawan
api menggosong
Wahai bulan.
Ada-Kah
Engkau memilihmemilah
Bulan,
engkaulah sedang gelisah
Serba sulit
dan susah mengolah
Di antara
Tuhan, Tuhan atau Allah
Bulan,
Siapa-Kah
2012
Dalang Kalijaga
Bacalah
sebuah risalah ayat-ayat suluk
Ditadaruskan
roh Kalijaga arwah para wali
Sesederhana upacara
nasi sedang tanak
Betapa mujarap
suci tapi aku meresap mengerti
Bahwa kita
seibu sebapak sekeluarga agung yang sunyi
Sekampung asal-usul
halaman sejagat
Semesta Se
Ilahi-Ilahi
Setanah sir
sedarah daging Sang Ilahi-ilahi
2012
No comments:
Post a Comment