Puisi-puisi Subaidi
Pratama*
Dari Sunyi ke Sepi
Subuh ini masih berlagu
Seperti sisa hujan kemarin
Yang tinggal basah di kulit-kulit pohon
Atau bahkan di selembar rambutku
Dari kitab kelahiran menyusun riwayat kematian
Kumasuki lubang suara yang bukan suara
Dari remang ke terang, dari gelap ke cahaya
Dari sunyi ke sepi
Lalu bertemulah aku dengan engkau
Tempat bermula kesunyian
Dimana perempuan dan lelaki
Hanya sibuk memegang kelaminnya sendiri
Malang, 16-07-13
Guru Ngaji
Ma, meja itu berderet
Di tengah anak-anak berjilbab
Di atasnya, ayat-ayat Tuhan yang cantik membentang
Hujan diluar dan guru ngaji belum datang
Kemudian, kulihat ada yang jatuh dari bibir langit
Bukan gerimis atau sekedar gugur hujan
Akan tetapi kalender menyeret kaki zaman
Waktu mulai merangkak meninggalkan dapur senja
Anak-anak gagal mengeja hijaiyah
Mengeja alif sampai ya’
Kemudian guru ngaji dating
Anak-anak sudah pulang menyisakan huruf petang
Malang, 18-12-12
Dalam Garam Luka
Mungkinkah masih ada sisa waktu
Memutar hujan pada tanah yang tak lagi rindang
Dan pohon-pohon yang kesepian mematahkan senyummya
Dalam reranting musim
Sebagai awan yang tak terjamah angin
Sekaligus air yang tak dipeluk dingin
Kadang aku bertanya saat menyaksikan bara api
Membakari kayu
Padahal di dalamnya masih terjalin persaudaraan
Mungkinkah masih ada jarak yang mengantarkan kita
Pada abad kerinduan
Yang bisa menuntun pikiran-pikiran
Dan kejernihan nurani melihat halaman masa depan
Mengenal tanah dan pohon-pohon enggan menggugurkan
airmatanya
Yang senantiasa kian basah dalam garam luka
Malang, 17-03-13
Pengungsi
Aku adalah hewan pengungsi yang terjatuh
Dari panggung Hawa dan Adam
Sebab engkau gagal merengkuh iman
Kemudian aku senantiasa diam menabung nafas
Menyalakan kenangan mimpi yang tengah padam
Di gubuk bar-bar alam yang bernama teka-teki
Dan setelah malam purba aku akan pulang ganti baju
Ke tanah asal-Mu bulan negeriku
Rumah abadi bagi kehidupan bukan pengungsian
Guluk-guluk, 22-4-2010
*Subaidi Pratama: lahir di Jadung Dungkek Sumenep Madura, 11
Juni 1992.
Mahasiswa Unitri Malang. Pendiri komunitas Penyair Sastra
IKSABAD Ponpes Annuqayah Sumenep Madura.
No comments:
Post a Comment