Wednesday 22 May 2013

Aku Tak Menyangka

(pernah di muat di Buletin Sastra Lontar, Mei 2007)

Aku tak menyangka
Di pelupuk mata ini
Mengandung air mata
Yang selalu mengalir
Setelah luka yang kau cipta

Dua tiga februari



Dua tiga februari

Kalimat seperti apakah yang akan kau untai ?
Sebagai penjelas headline dua tiga februari
Kau boleh saja pura-pura lupa
Atau berdalih sedang setengah gila
Tapi jantungku
Bagaimana mungkin ia alpa

Sunday 19 May 2013

Titik -mati- sepi

-->         :yang kusebut sebagai kau

Bising
Kau ada lalu lenyap
Menyendiri aku dalam perih, dalam
Dalam sepi yang kubenci, dalam hening,dalam bising
Lalu kau anggap apa udara?

Jantung Purnama

-->

Tidak….!
Rupanya jantungku salah menerjemahkan purnama
Yang singgah dilangit matamu
Kukira itu untukku. Untuk jantungku
Yang slalu berbisik menyebut namamu
Andai kau tahu
Jantungku pernah begitu kuat
Menginginkan purnama. Di dalamnya kita berlarian

Tangan Hujan

-->
Hujan hinggap disudut matamu
Tangannya menggenggam perih
Ada nyanyian menyayat kelam di bibir hujan
“kapan aku menghirup udara kebebasan”gumammu
Sudut lain dihatimu slalu menggaungkan doa
Ah….mungkin juga sumpah serapah

Saturday 18 May 2013

Mengeja Memar

Mengeja memar.Desir memori menghujani buluh-buluh rasa
kelu itu mengendap, diruang pengap
Sendiri aku. Menolak ingatan yang berkejaran